Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tempat Wisata Pendidikan Sejarah Museum Sri Baduga Bandung

Tempat-Wisata-Pendidikan-Sejarah-Museum-Sri-Baduga-Bandung
Tempat Wisata Pendidikan Sejarah Museum Sri Baduga Bandung Tempat-Wisata-Pendidikan-Sejarah-Museum-Sri-Baduga-Bandung

Tempat Wisata Museum Sri Baduga - Bandung adalah salah satu tempat wisata favorit bagi turis lokal maupun turis mancanegara yang  datang ke kota Bandung.

Ada banyak tempat-tempat menarik dan indah untuk dikunjungi baik tempat wisata hiburan dan permainan anak , wisata religi maupun wisata pendidikan.

Kali ini senibudayawisata akan menghadirkan keunikan wisata pendidikan di bandung salah satunya
adalah Tempat Wisata Sejarah Museum Sri Baduga Bandung.

Museum Sri Baduga merupakan sebuah museum yang terletak di kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia.Museum Sri Baduga adalah tempat wisata bersejarah berlamat di Jl. Lingkar Selatan BKR, Tegallega Bandung berhadapan langsung dengan Monumen Lautan Api.

Museum ini dikelola oleh pemerintah provinsi Jawa Barat, yang mulai didirikan pada tahun 1974 dengan memanfaatkan bangunan lama bekas Kawedanan Tegallega, yang kemudian diresmikan pada tanggal 5 Juni 1980 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan waktu itu, Daoed Joesoef.

Penamaan museum ini diambil dari gelar salah seorang raja Pajajaran, Sri Baduga Maharaja sebagaimana tertulis pada Prasasti Batutulis. Dan kemudian ditetapkan melalui Kepmendikbud nomor 02223/0/1990 tanggal 4 April 1990.

Fasilitas yang ada di Museum Sri Baduga Bandung

1.Tempat Parkir berada pada Halaman Museum Sri Baduga, dan bisa digunakan sebagai tempat untuk parkir kendaraan yang memiliki kemampuan daya tampung sampai sekitar 20 buah bus

2.Ruang Perpustakaan, Selain Anda dapat mengunjungi ruang pameran museum,Anda juga bisa melihat koleksi dari buku perpustakaan. Perpustakaan disini dibuka pada hari Senin Sampai hari jumat pada pukul 08.00 - 15.30 WIB


3.Ruang Auditorium yang digunakan sebagi sebuah ruangan audio visual, dan pertunjukan berbagai macam kesenian Jawa Barat baik itu tradisional maupun yang sekarang sedang berkembang. Selain itu ruangan ini juga digunakan sebagai sebuah tempat untuk penerimaan rombongan pengunjung yang sedang datang berkunjung ke museum untuk mendapatkan berbagai informasi pendahuluan sebelum pengunjung memasuki ke ruang pameran

4.Ruang Pameran Khusus ini Digunakan sebagai sebuah tempat penyelenggaraan dari kegiatan pameran khusus yang memang sengaja diselenggarakan oleh pihak museum sendiri ataupun untuk disewakan

2.Ruang seminar dapat Digunakan sebagai sebuah tempat untuk melaksanakan kegiatan seminar, saresehan ceramah serta kegiatan rapat yang bisa diselenggarakan oleh pihak museum ataupun untuk disewakan.

Koleksi yang dimiliki oleh Museum Sri Baduga sekarang lebih dari sekitar 6000 koleksi, baik yang di pamerkan, maupun yang masih berada di dalam gudang.

Sejarah Museum Sri Baduga Bandung

Pada awal peresmiannya, Museum ini di beri nama Museum Negeri Propinsi Jawa Barat, sepuluh tahun kemudian, nama museum ini dilengkapi dengan nama “Sri Baduga” yang diambil dari nama seorang raja Sunda yang bertahta di Pakwan Pajajaran sekitar abad ke-16 Masehi. Nama raja tersebut tertuang dalam prasasti Batutulis (Bogor) sebagai SRI BADUGA MAHARAJA RATU HAJI I PAKWAN PAJAJARAN SRI RATU DEWATA.

Museum ini memiliki koleksi yang sangat kaya berupa barang-barang seni budaya Jawa Barat yang berhubungan dengan biologi, etnografi, arkeologi, numismatik, filologi, dermatologi, seni murni dan teknologi, dalam museum ini terdapat tidak kurang dari 5.367 buah koleksi.

Sebagai sebuah Museum umum dengan beragam koleksi dari bidang Geologi, Biologi, Arkeologi, dan Sejarah, juga Numismatika/Heraldika, Filologi, Keramik, serta Seni Rupa, Teknologi dan yang kebanyakan merupakan barang – barang yang berhubungan dengan kebudayaan daerah (Etnografi), yang menjadi ciri khas dari museum ini sendiri.

Koleksi-koleksi yang dimiliki tidak terbatas pada bentuk real saja, tetapi juga dilengkapi dengan koleksi replika, miniatur, foto, dan maket.

Benda-benda koleksi tersebut selain dipamerkan dalam pameran tetap, juga didokumentasikan dengan sistem komputerisasi dan disimpan di gudang penyimpanan koleksi. Untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap museum pada umumnya, pengelola Museum Sri Baduga mengadakan berbagai kegiatan yang diselenggarakan di museum ini seperti berbagai lomba di tingkat pelajar, ceramah, lokakarya, dan lain – lain.

Areal museum yang luasnya mencapai 8.415,5 m2 ini dibagi menjadi dua bagian; wilayah publik atau public area (mencakup gedung pameran dan auditorium) dan wilayah bukan publik atau non public area (mencakup ruang perkantoran Kepala Museum, Sub Bagian Tata Usaha, Kelompok Kerja Bimbingan dan Edukasi, Kelompok Kerja Konservasi dan Preparasi serta Kelompok Kerja Koleksi yang termasuk di dalamnya Gedung Penyimpanan Koleksi).

Pengelompokan area pameran ini dibagi menjadi tiga buah lantai. Lantai satu menampilkan perkembangan awal dari sejarah alam dan budaya Jawa Barat. Dalam tata pameran ini, sejarah alam yang melatarbelakangi sejarah Jawa Barat digambarkan dengan menampilkan benda-benda peninggalan buatan tangan dari masa Prasejarah hingga zaman Hindu-Buddha.

Lantai dua memuat materi pameran budaya tradisional berupa pola kehidupan masyarakat, mata pencaharian hidup, perdagangan, dan transportasi, juga pengaruh budaya Islam dan Eropa, sejarah perjuangan bangsa,serta lambang-lambang daerah kabupaten dan kota se-Jawa Barat. Lantai tiga, memamerkan koleksi etnografi berupa ragam bentuk dan fungsi wadah, kesenian, serta keramik asing.

Demikian Tempat Wisata Pendidikan Sejarah Museum Sri Baduga Bandung