Keunikan Pakaian Baju Adat Tradisional Ambon Maluku Provinsi Maluku
Keunikan Pakaian Baju Adat Tradisional Ambon Maluku Provinsi Maluku
Pakaian Baju Adat Maluku - Maluku adalah sebuah provinsi yang beribukota Ambon meliputi bagian selatan Kepulauan Maluku, Indonesia. Propinsi Maluku yang dikenal secara internasional dengan sebutan Moluccas dan Molukken merupakan propinsi tertua di Indonesia. Secara geografis propinsi yang beribukota di Ambon ini berbatasan langsung dengan Pulau Irian dan Pulau Sulawesi.
Maluku merupakan Sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia bagian timur, Provinsi Maluku sangat kaya dengan berbagai objek wisata baik berupa panorama alam maupun bangunan-bangunan peninggalan sejarah dan terkenal dengan budaya - budaya tradisionalnya salah satunya memiliki pakaian adat tradisional yang terkenal dengan motif garis-garis geometri atau kotak-kotak kecil yang diperoleh dari anyaman benang beraneka ragam seperti warna merah, coklat, marun, dan sebagainya.
Pakaian Baju adat Maluku tidak hanya satu jenis karena tiap wilayah di Maluku mempunyai ciri tersendiri. Pakaian adat Maluku banyak pengaruh dari pakaian Eropa. Namun demikian, pakaian adat Maluku bernilai budaya tinggi dan merupakan perwakilan dari budaya Maluku secara keseluruhan.
Nama pakaian adat maluku sendiri adalah pakaian cele yang mempunyai nilai estetika dan filosofi.
Pakaian adat maluku ini memiliki keistimewaan pada cara pemakaianya. Pakaian adat ini tidak serumit dan sesulit pakaian adat pada umunya. Karena pakaian ini hanya menggunakan jas dengan warna yang cerah dan juga celana bagi pria.
Sedangkan pakaian adat maluku untuk wanita bawahanya memakai rok sedangkan atasnya memakai baju. Pada pakaian adat maluku ini ada sebuah corak khas dari daerah aslnya.
Warna dari baju ini adalah merah cerah dengan hiasan motif dengan garis yang berwarna emas dan perak. Kain yang digunakan pada baju ini adalah kain yang tebal tetapi dingin tidak panas saat dipakai.
Untuk kaum wanita di daerah Maluku diwajibkan untuk memakai beberapa aksesoris. Tujuannya agar nanti saat memakai baju adat Maluku lebih terlihat cantik dan menarik
Dalam tradisi masyarakat Maluku, pada umumnya pakaian adat hanya digunakan untuk menghadiri acara-acara tertentu seperti pernikahan, upacara adat dan lain-lain.
Baju Cele Kain Salele
Baju cele merupakan baju bermotif garis-garis geometris yang umumnya dikenakan pada upacara pelantikan raja, acara cuci negeri, serta acara panas pela dan di kombinasikan dengan sarung tenun khas Maluku sebatas lutut yang berwarna senada. Ditambahkan pula lenso atau sapu tangan yang diletakan di pundak sebagai pemanisnya.
Kebaya Putih Tangan Panjang
Jenis pakaian dari bahan brokat berwarna putih ini dahulunya dikenakan oleh wanita-wanita dari kalangan keluarga kerajaan, guru, dan pendeta. Sebagai pelengkap ditambahkan pula kancing pada bagian tangan kebaya dan juga kancing peniti emas disertai dengan cole atau baju dalam dengan panjang lengan sebatas siku yang diberi renda pada bagian atasnya. Cole ini dibuat dari kain berwarna putih dengan kancing dibagian depan dan hiasan belakang berupa bordir. Selain itu ditambahkan pula penggunaan kaos kaki putih dan cenela yang dihiasi dengan motif kembang berwarna emas sebagai alas kaki serta sanggul berbentuk bulan dibagian kepala yang diperkuat dengan tusuk konde yang disebut karkupeng.
Kebaya Hitam Gereja
Kebaya hitam gereja terdiri dari kebaya berlengan panjang yang dibuat dari bahan brokat hitam serta kain sarung dari jenis brokat yang sama. Penggunaan pakaian ini biasanya dipadukan dengan kaos kaki putih dan cenela hitam, sapu tangan berenda atau lenso berwarna putih, serta sanggul bulan yang diperkuat denan haspel atau tusuk konde yang yang terbuat dari emas atau perak.
Baniang Putih
Baniang putih merupakan pakaian yang bentuknya menyerupai kemeja dengan bagian leher berbentuk bundar dan diberi kancing putih. Baniang putih biasa dipakai dibagian dalam pakaian lelaki.
Kebaya Dansa
Kebaya dansa merupakan pakaian yang bentuknya seperti kemeja dengan bentuk bundar di bagian lehernya namun tidak memakai kancing. Jenis kain yang biasa digunakan untuk membuat kebaya dansa yaitu berupa kain polos atau berjenis kembang kecil. Pakaian ini umumnya dikenakan oleh kaum pria pada acara pesta rakyat, sedang wanita memakai pakaian rok.
Baju Nona Rok
Kelengkapan pakaian ini terdiri atas kebaya putih panjang yang dibuat dari kain brokat halus, peding atau ikat pinggang dari bahan perak, kaos kaki putih dan sepatu pantofel hitam, rok yang dijahit dengan model lipit kecil dari kain motif kembang kecil-kecil warna merah atau orange, serta sanggul siap pakai yang disebut dengan konde bulan. Sebagai pelengkap ditambahkan pula haspel atau tusuk konde yang terbuat dari emas atau perak, empat buah kak kuping dari bahan emas atau perak yang ditusuk pada lingkaran konde, sisir konde yang diletakan pada bagian tengah, serta bunga ron yang dilingkarkan pada konde tersebut.
Cara berpakaian dalam adat Maluku juga sangat memperhatikan kelengkapan pakaian yang dikenakan di bagian dalam.
Hal ini lah yang menjadi ciri khas gaya berbusana masyarakat Maluku dan membedakannya dengan gaya berpakaian masyarakat didaerah lain. Kurang lebih ada 5 akesoris yang harus di pakai pada baju wanita diantaranya :
Kain Lenso
Kain ini bertujuan dipasang pada bagian pundak menggunakan peniti. Adanya pakaian adat Maluku ini karena dulu ada pengaruh dari negara Belanda.
Konde
Pasti kalian sudah tidak asing ketika mendengar kata ini. Yaps betul konde di pasang pada bagain kepala belakang. Konde yang digunakan di daerah Maluku ini berbeda pada umumnya. Bentuk dan warnanya pun berbeda dari yang lain.
Konde memiliki nama tersendiri jika di daerah maluku namanya adalah Haspel. Unik nya kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia karena memiliki banyak sekalai keaneka ragaman budaya.
Sisir Konde
Sisir ini di gunakan untuk menjaga kerapian konde. Sisir ini di letakan di tengah-tengah konde agar tetap rapi dan enak di pandang.
Kak Kuping
Pada biasanya konde di samakan dengan 3 sampai 4 buah kak kuping. Bentuk dari kak kuping ini menyerupai sebuah bunga.
Bunga Ron
Terakhir adalah aksesoris yang sering digunakan masyarakat maluku khususnya wanita. Aksesoris ini terbuat dari bahan dasar gabus. Nantinya aksesoris ini di letakan melingkar pada bagain konde.
Demikian Keunikan Pakaian Baju Adat Tradisional Provinsi Maluku , semoga bermanfaat.
Baca Juga Pakaian Adat Tradisonal Daerah Lainnya
Pakaian Baju adat Maluku tidak hanya satu jenis karena tiap wilayah di Maluku mempunyai ciri tersendiri. Pakaian adat Maluku banyak pengaruh dari pakaian Eropa. Namun demikian, pakaian adat Maluku bernilai budaya tinggi dan merupakan perwakilan dari budaya Maluku secara keseluruhan.
Nama pakaian adat maluku sendiri adalah pakaian cele yang mempunyai nilai estetika dan filosofi.
Pakaian adat maluku ini memiliki keistimewaan pada cara pemakaianya. Pakaian adat ini tidak serumit dan sesulit pakaian adat pada umunya. Karena pakaian ini hanya menggunakan jas dengan warna yang cerah dan juga celana bagi pria.
Sedangkan pakaian adat maluku untuk wanita bawahanya memakai rok sedangkan atasnya memakai baju. Pada pakaian adat maluku ini ada sebuah corak khas dari daerah aslnya.
Warna dari baju ini adalah merah cerah dengan hiasan motif dengan garis yang berwarna emas dan perak. Kain yang digunakan pada baju ini adalah kain yang tebal tetapi dingin tidak panas saat dipakai.
Untuk kaum wanita di daerah Maluku diwajibkan untuk memakai beberapa aksesoris. Tujuannya agar nanti saat memakai baju adat Maluku lebih terlihat cantik dan menarik
Baju Cele Kain Salele
Baju cele merupakan baju bermotif garis-garis geometris yang umumnya dikenakan pada upacara pelantikan raja, acara cuci negeri, serta acara panas pela dan di kombinasikan dengan sarung tenun khas Maluku sebatas lutut yang berwarna senada. Ditambahkan pula lenso atau sapu tangan yang diletakan di pundak sebagai pemanisnya.
Kebaya Putih Tangan Panjang
Jenis pakaian dari bahan brokat berwarna putih ini dahulunya dikenakan oleh wanita-wanita dari kalangan keluarga kerajaan, guru, dan pendeta. Sebagai pelengkap ditambahkan pula kancing pada bagian tangan kebaya dan juga kancing peniti emas disertai dengan cole atau baju dalam dengan panjang lengan sebatas siku yang diberi renda pada bagian atasnya. Cole ini dibuat dari kain berwarna putih dengan kancing dibagian depan dan hiasan belakang berupa bordir. Selain itu ditambahkan pula penggunaan kaos kaki putih dan cenela yang dihiasi dengan motif kembang berwarna emas sebagai alas kaki serta sanggul berbentuk bulan dibagian kepala yang diperkuat dengan tusuk konde yang disebut karkupeng.
Kebaya Hitam Gereja
Kebaya hitam gereja terdiri dari kebaya berlengan panjang yang dibuat dari bahan brokat hitam serta kain sarung dari jenis brokat yang sama. Penggunaan pakaian ini biasanya dipadukan dengan kaos kaki putih dan cenela hitam, sapu tangan berenda atau lenso berwarna putih, serta sanggul bulan yang diperkuat denan haspel atau tusuk konde yang yang terbuat dari emas atau perak.
Baniang Putih
Baniang putih merupakan pakaian yang bentuknya menyerupai kemeja dengan bagian leher berbentuk bundar dan diberi kancing putih. Baniang putih biasa dipakai dibagian dalam pakaian lelaki.
Kebaya Dansa
Kebaya dansa merupakan pakaian yang bentuknya seperti kemeja dengan bentuk bundar di bagian lehernya namun tidak memakai kancing. Jenis kain yang biasa digunakan untuk membuat kebaya dansa yaitu berupa kain polos atau berjenis kembang kecil. Pakaian ini umumnya dikenakan oleh kaum pria pada acara pesta rakyat, sedang wanita memakai pakaian rok.
Baju Nona Rok
Kelengkapan pakaian ini terdiri atas kebaya putih panjang yang dibuat dari kain brokat halus, peding atau ikat pinggang dari bahan perak, kaos kaki putih dan sepatu pantofel hitam, rok yang dijahit dengan model lipit kecil dari kain motif kembang kecil-kecil warna merah atau orange, serta sanggul siap pakai yang disebut dengan konde bulan. Sebagai pelengkap ditambahkan pula haspel atau tusuk konde yang terbuat dari emas atau perak, empat buah kak kuping dari bahan emas atau perak yang ditusuk pada lingkaran konde, sisir konde yang diletakan pada bagian tengah, serta bunga ron yang dilingkarkan pada konde tersebut.
Cara berpakaian dalam adat Maluku juga sangat memperhatikan kelengkapan pakaian yang dikenakan di bagian dalam.
Hal ini lah yang menjadi ciri khas gaya berbusana masyarakat Maluku dan membedakannya dengan gaya berpakaian masyarakat didaerah lain. Kurang lebih ada 5 akesoris yang harus di pakai pada baju wanita diantaranya :
Kain Lenso
Kain ini bertujuan dipasang pada bagian pundak menggunakan peniti. Adanya pakaian adat Maluku ini karena dulu ada pengaruh dari negara Belanda.
Konde
Pasti kalian sudah tidak asing ketika mendengar kata ini. Yaps betul konde di pasang pada bagain kepala belakang. Konde yang digunakan di daerah Maluku ini berbeda pada umumnya. Bentuk dan warnanya pun berbeda dari yang lain.
Konde memiliki nama tersendiri jika di daerah maluku namanya adalah Haspel. Unik nya kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia karena memiliki banyak sekalai keaneka ragaman budaya.
Sisir Konde
Sisir ini di gunakan untuk menjaga kerapian konde. Sisir ini di letakan di tengah-tengah konde agar tetap rapi dan enak di pandang.
Kak Kuping
Pada biasanya konde di samakan dengan 3 sampai 4 buah kak kuping. Bentuk dari kak kuping ini menyerupai sebuah bunga.
Bunga Ron
Terakhir adalah aksesoris yang sering digunakan masyarakat maluku khususnya wanita. Aksesoris ini terbuat dari bahan dasar gabus. Nantinya aksesoris ini di letakan melingkar pada bagain konde.
Demikian Keunikan Pakaian Baju Adat Tradisional Provinsi Maluku , semoga bermanfaat.
Baca Juga Pakaian Adat Tradisonal Daerah Lainnya
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Betawi Provinsi DKI Jakarta
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Sunda Provinsi Jawa Barat
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Provinsi Bali
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Papua Barat Provinsi Papua
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Melayu Teluk Belanga dan Kebaya Labuh Riau
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Ulee Balang Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Ulos Batak Karo Provinsi Sumatera Utara
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Minangkabau Provinsi Sumatera Barat
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Jawa Provinsi Jawa Tengah
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Madura Provinsi Jawa Timur
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Ambon Maluku Provinsi Maluku
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Provinsi Kalimantan Barat
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Keunikan Nama Pakaian Adat Tradisional suku sasak, bima, sumawa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Bengkulu Provinsi Bengkulu
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Jambi Provinsi Jambi
Keunikan Nama Pakaian Baju Tradisional Adat Suku Mandar Sulawesi Barat
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Sunda Provinsi Jawa Barat
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Provinsi Bali
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Papua Barat Provinsi Papua
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Melayu Teluk Belanga dan Kebaya Labuh Riau
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Ulee Balang Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Ulos Batak Karo Provinsi Sumatera Utara
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Minangkabau Provinsi Sumatera Barat
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Jawa Provinsi Jawa Tengah
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Madura Provinsi Jawa Timur
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Ambon Maluku Provinsi Maluku
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Provinsi Kalimantan Barat
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Keunikan Nama Pakaian Adat Tradisional suku sasak, bima, sumawa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Bengkulu Provinsi Bengkulu
Keunikan Nama Pakaian Baju Adat Tradisional Jambi Provinsi Jambi
Keunikan Nama Pakaian Baju Tradisional Adat Suku Mandar Sulawesi Barat