Keunikan Rumah Adat Tradisional Lamin suku Dayak Kalimantan Timur
Keunikan Rumah Adat Tradisional Lamin suku Dayak Kalimantan Timur
Lamin adalah Rumah adat Kalimantan Timur yang merupakan rumah identitas suku Dayak Kenyah ini ditetapkan menjadi rumah tradisional Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 1967.
Keunikan yang dimiliki oleh Rumah Adat Lamin terletak pada struktur dan ukuran bangunan rumah yaitu rumah panggung dengan daya tampung yang sangat besar. Besarnya daya tampung rumah ini merupakan tanda bahwa masyarakat Dayak di daerah Kalimantan Timur memiliki sifat kekeluargaan yang tinggi.
Mereka hidup berkelompok dalam satu rumah. Antara 12 sampai 30 keluarga hidup bersama-sama dalam rumah ini.Rumah Adat Lamin dapat menampung sedikitnya hingga 100 orang. Daya tampung tersebut ditunjang dengan ukuran rumah Lamin yang terbilang sangat besar yaitu panjang 300 m, lebar 15 m, dan tinggi 3 m.
Tiang-tiang penyangga di rumah Lamin, akan dibagi atas dua bagian.
Pertama, yaitu Tiang penyangga inti, di mana tiang ini berfungsi untuk menyangga atap dari rumah Lamin tersebut. Selanjutnya tiang penyangga lainnya, di mana tiang-tiang tersebut berfungsi untuk menopang menopang lantai-lantai dari rumah lamin.
Tiang-tiang pada rumah Lamin, berbentuk unik seperti halnya tabung. Pintu masuk rumah Lamin pun sengaja dihubungkan dengan beberapa tangga yang berfungsi sebagai jalan untuk bisa masuk ke dalam rumah.
Di halaman depan rumah Lamin, kamu akan menjumpai banyak sekali patung-patung atau totem yang terbuat dari kayu.
Sedangkan bagian tengah rumah , kamu juga akan menemukan sebuah tiang besar dari kayu, yang mana tiang tersebut berfungsi untuk mengikat ternak atau hewan peliharaan si pemilk rumah.
Strukur Rumah Adat Lamin Kalimantan Timur
a. Terdapat Ukiran
Ciri khas rumah Lamin yang pertama adalah terdapatnya ukiran-ukiran etnik berupa gambar bermakna. Gambar-gambar tersebut umumnya bermotif makhluk hidup seperti wajah manusia, kisah perburuan, tumbuh-tumbuhan, dan lain sebagainya. Ukiran-ukiran ini menurut kepercayaan, disebut dapat menjaga keluarga yang tinggal di rumah itu dari bahaya ilmu hitam yang kapan saja bisa menyerang. Masyarakat suku Dayak sendiri dikenal sebagai suku yang kuat dalam hal ilmu spiritualis dan kebatinan.
b. Warna yang Khas
Rumah adat Kalimantan Timur ini juga mempunyai ciri khas berupa warna-warna kontras yang menghiasi dasar dindingnya. Warna khuning, hitam, merah, biru, dan putih adalah warna-warna utama dalam arsitektur rumah adat ini. Warna merah melambangkan keberanian, kuning melambangkan kewibawaan, putih melambangkan kebersihan jiwa, dan hitam melambangkan keteduhan.
c. Kontruksi Bahan
Kontruksi Rumah Adat Lamin sebagai Rumah adat suku Dayak adalah dibuat bahannya menggunakan kayu ulin. Kayu ulin adalah kayu terbaik yang hanya dapat diperoleh dari hutan Kalimantan.
Kayu ulin sangat kuat dan tak mudah melapuk. Bahkan jika terkena air, kayu ulin ini justru akan bertambah tingkat kekerasan dan kekuatannya. Oleh karena itu, kayu ulin mendapat julukan kayu besi digunakan sebagai tiang penyangga, dinding, sekaligus untuk alas rumah adat Kalimantan Timur ini.
d. Pembagian Ruangan
Rumah Lamin dibagi menjadi tiga ruangan, antara lain ruang tamu, ruangan tidur, dan dapur. Ruang tamu adalah ruang kosong panjang yang digunakan untuk menerima tamu atau pertemuan adat. Ruang tidur dipisahkan berdasarkan kegunaannya, yaitu untuk laki-laki dan untuk perempuan. Namun, ada pula ruangan tidur yang dikhususkan untuk pasangan yang sudah resmi menikah.
e. Tangga dan Kolong Rumah
Karena berwujud panggung, rumah adat Lamin khas Kalimantan Timur ini juga dilengkapi dengan sebuah tangga. Tangga ini berfungsi untuk jalan masuk ke dalam rumah. Adapun pada bagian bawah, kolong rumah ini umumnya digunakan sebagai kandang pemeliharaan ternak, seperti kambing atau sapi.
f. Aksesoris Rumah
Rumah Lamin umumnya juga dilengkapi dengan ornamen atau aksesoris tertentu. Aksesoris yang paling diutamakan misalnya patung-patung atau totem seperti yang tersaji pada gambar di atas. Patung-patung atau totem ini merupakan dewa-dewa yang dipercaya oleh masyarakat Dayak kuno sebagai penjaga rumah dari bahaya.
Fungsi Rumah Adat Tradisional Lamin suku Dayak
Rumah Lamin terbagi atas tiga ruangan, yang meliputi ruangan dapur, ruangan tidur, dan ruang tamu.
Ruang tidur, umumnya terletak secara berderet dan umumnya juga dimiliki oleh masing-masing keluarga yang tinggal dinya. Ruang tidur juga akan dibedakan antara lelaki dan perempuan. Namun, hal ini dikecualikan apabila sang lelaki dan perempuan tersebut memang sudah resmi menikah.
Ruang tamu dari Rumah Lamin digunakan untuk menerima tamu dan untuk melangsungkan pertemuan adat. Ruang tamu dari rumah Lamin sendiri mirip seperti ruangan kosong yang panjang. Di sisi bagian luar rumah Lamin, terdapat sebuah tangga yang dipergunakan oleh pemilik rumah untuk masuk ke dalam. Bagian bawa rumah Lamin, umumnya digunakan pula untuk memelihara ternak-ternak para pemilik rumah.
Demikian Keunikan Rumah Adat Tradisional Lamin suku Dayak Kalimantan Timur. , semoga informasi seputar Rumah Adat Tradisional suku Dayak Kalimantan Timur ini bermanfaat, jangan lupa share di google plus dan berkomentar dan berkunjung kembali
Keunikan yang dimiliki oleh Rumah Adat Lamin terletak pada struktur dan ukuran bangunan rumah yaitu rumah panggung dengan daya tampung yang sangat besar. Besarnya daya tampung rumah ini merupakan tanda bahwa masyarakat Dayak di daerah Kalimantan Timur memiliki sifat kekeluargaan yang tinggi.
Mereka hidup berkelompok dalam satu rumah. Antara 12 sampai 30 keluarga hidup bersama-sama dalam rumah ini.Rumah Adat Lamin dapat menampung sedikitnya hingga 100 orang. Daya tampung tersebut ditunjang dengan ukuran rumah Lamin yang terbilang sangat besar yaitu panjang 300 m, lebar 15 m, dan tinggi 3 m.
Tiang-tiang penyangga di rumah Lamin, akan dibagi atas dua bagian.
Pertama, yaitu Tiang penyangga inti, di mana tiang ini berfungsi untuk menyangga atap dari rumah Lamin tersebut. Selanjutnya tiang penyangga lainnya, di mana tiang-tiang tersebut berfungsi untuk menopang menopang lantai-lantai dari rumah lamin.
Tiang-tiang pada rumah Lamin, berbentuk unik seperti halnya tabung. Pintu masuk rumah Lamin pun sengaja dihubungkan dengan beberapa tangga yang berfungsi sebagai jalan untuk bisa masuk ke dalam rumah.
Di halaman depan rumah Lamin, kamu akan menjumpai banyak sekali patung-patung atau totem yang terbuat dari kayu.
Sedangkan bagian tengah rumah , kamu juga akan menemukan sebuah tiang besar dari kayu, yang mana tiang tersebut berfungsi untuk mengikat ternak atau hewan peliharaan si pemilk rumah.
Strukur Rumah Adat Lamin Kalimantan Timur
a. Terdapat Ukiran
Ciri khas rumah Lamin yang pertama adalah terdapatnya ukiran-ukiran etnik berupa gambar bermakna. Gambar-gambar tersebut umumnya bermotif makhluk hidup seperti wajah manusia, kisah perburuan, tumbuh-tumbuhan, dan lain sebagainya. Ukiran-ukiran ini menurut kepercayaan, disebut dapat menjaga keluarga yang tinggal di rumah itu dari bahaya ilmu hitam yang kapan saja bisa menyerang. Masyarakat suku Dayak sendiri dikenal sebagai suku yang kuat dalam hal ilmu spiritualis dan kebatinan.
b. Warna yang Khas
Rumah adat Kalimantan Timur ini juga mempunyai ciri khas berupa warna-warna kontras yang menghiasi dasar dindingnya. Warna khuning, hitam, merah, biru, dan putih adalah warna-warna utama dalam arsitektur rumah adat ini. Warna merah melambangkan keberanian, kuning melambangkan kewibawaan, putih melambangkan kebersihan jiwa, dan hitam melambangkan keteduhan.
c. Kontruksi Bahan
Kontruksi Rumah Adat Lamin sebagai Rumah adat suku Dayak adalah dibuat bahannya menggunakan kayu ulin. Kayu ulin adalah kayu terbaik yang hanya dapat diperoleh dari hutan Kalimantan.
Kayu ulin sangat kuat dan tak mudah melapuk. Bahkan jika terkena air, kayu ulin ini justru akan bertambah tingkat kekerasan dan kekuatannya. Oleh karena itu, kayu ulin mendapat julukan kayu besi digunakan sebagai tiang penyangga, dinding, sekaligus untuk alas rumah adat Kalimantan Timur ini.
d. Pembagian Ruangan
Rumah Lamin dibagi menjadi tiga ruangan, antara lain ruang tamu, ruangan tidur, dan dapur. Ruang tamu adalah ruang kosong panjang yang digunakan untuk menerima tamu atau pertemuan adat. Ruang tidur dipisahkan berdasarkan kegunaannya, yaitu untuk laki-laki dan untuk perempuan. Namun, ada pula ruangan tidur yang dikhususkan untuk pasangan yang sudah resmi menikah.
e. Tangga dan Kolong Rumah
Karena berwujud panggung, rumah adat Lamin khas Kalimantan Timur ini juga dilengkapi dengan sebuah tangga. Tangga ini berfungsi untuk jalan masuk ke dalam rumah. Adapun pada bagian bawah, kolong rumah ini umumnya digunakan sebagai kandang pemeliharaan ternak, seperti kambing atau sapi.
f. Aksesoris Rumah
Rumah Lamin umumnya juga dilengkapi dengan ornamen atau aksesoris tertentu. Aksesoris yang paling diutamakan misalnya patung-patung atau totem seperti yang tersaji pada gambar di atas. Patung-patung atau totem ini merupakan dewa-dewa yang dipercaya oleh masyarakat Dayak kuno sebagai penjaga rumah dari bahaya.
Fungsi Rumah Adat Tradisional Lamin suku Dayak
Rumah Lamin terbagi atas tiga ruangan, yang meliputi ruangan dapur, ruangan tidur, dan ruang tamu.
Ruang tidur, umumnya terletak secara berderet dan umumnya juga dimiliki oleh masing-masing keluarga yang tinggal dinya. Ruang tidur juga akan dibedakan antara lelaki dan perempuan. Namun, hal ini dikecualikan apabila sang lelaki dan perempuan tersebut memang sudah resmi menikah.
Ruang tamu dari Rumah Lamin digunakan untuk menerima tamu dan untuk melangsungkan pertemuan adat. Ruang tamu dari rumah Lamin sendiri mirip seperti ruangan kosong yang panjang. Di sisi bagian luar rumah Lamin, terdapat sebuah tangga yang dipergunakan oleh pemilik rumah untuk masuk ke dalam. Bagian bawa rumah Lamin, umumnya digunakan pula untuk memelihara ternak-ternak para pemilik rumah.
Demikian Keunikan Rumah Adat Tradisional Lamin suku Dayak Kalimantan Timur. , semoga informasi seputar Rumah Adat Tradisional suku Dayak Kalimantan Timur ini bermanfaat, jangan lupa share di google plus dan berkomentar dan berkunjung kembali