Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tempat Wisata Bangunan Bersejarah dan Peninggalan Sejarah Provinsi Sumatera Barat

Tempat-Wisata-Bangunan-Bersejarah-dan-Peninggalan-Sejarah-Provinsi-Sumatera-Barat
Tempat Wisata Bangunan Bersejarah dan Peninggalan Sejarah Provinsi Sumatera Barat  Tempat-Wisata-Bangunan-Bersejarah-dan-Peninggalan-Sejarah-Provinsi-Sumatera-Barat

Sumatera Barat merupakan Provinsi Sumatera Barat Minangkabau ini memiliki posisi yang unik dan penting terutama dalam terbentuknya
Kebangsaan Indonesia, karena itu tidaklah salah menyebut bahwa Sumatera Barat adalah provinsi yang paling berpengaruh di Sumatera.

Suku minang yang mendominasi kependudukan Sumatera Barat memberikan kontribusi pada pembentukan semangat kebangsaan Indonesia melalui kebudayaan dan peninggalan bersejarah di Sumatera Barat

Berikut adalah Tempat Wisata Bangunan Bersejarah dan Peninggalan Sejarah Provinsi Sumatera Barat

1. Benteng Fort de Cock

Benteng ini terletak di kota bukit tinggi. Zaman dulu juga bukittinggi di kenal dengan sebutan fort den cock. Benteng ini didirikan pada tahun 1825 oleh Kapten Bauer di atas Bukit Jirek Negeri, Bukit Tinggi. Sebagai antisipasi terhadap serangan rakyat pada masa perang paderi. Hingga saat ini, Benteng Fort de Kock masih menjadi saksi bisu angkuhnya penjajahan Belanda pada saat itu untuk berkuasa atas Minangkabau dan sisa-sisa keangkuhannya masih tersirat dalam bangunan setinggi 20 meter dengan warna cat putih dan hijau ini.

Saat ini, Kawasan sekitar benteng sudah diubah oleh pemerintah Bukittinggi menjadi sebuah taman dengan banyak pepohonan rindang dan mainan anak-anak.Benteng ini berada di lokasi yang sama dengan Kebun Binatang Bukittinggi dan Museum Rumah Adat Baanjuang.


2. Benteng Van der Capellen

Benteng Van der Capellen ini merupakan salah satu peninggalan benda cagar budaya di Batusangkar Kabupaten tanah datar. benteng ini didirikan sewaktu Perang Padri yang dibangun antara tahun 1822 dan tahun 1826, dan dinamai menurut nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda G.A.G.Ph. Van Der Capellen. masih terdapat dua buah meriam kuno peningalan Belanda yang terdapat di sisi kiri dan kanan bangunan benteng. Pengembalian bentuk awal bangunan benteng yang saat ini ditempati sebagai Kantor Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga Tanah Datar masih dipertahankan.


3. Jam gadang

Jam Gadang merupakan bangunan menara yang tinggi menjulang dengan megahnya, beratapkan khas Minangkabau, terletak di tengah kota Bukittinggi. Jam Gadang menjadi landmark dan lambang kota Bukittinggi, dibangun di atas bukit yang bernama Bukit Kandang Kerbau pada jaman Pemerintahan Belanda tahun 1827 oleh Contraleur (Sekretaris Kota) Rook Maker.

Dari puncak menara kita dapat menikmati dan menyaksikan betapa indahnya alam di sekitar kota Bukittinggi yang dihiasi Gunung Merapi, Gunung Singgalang, Gunung Sago dan Ngarai Sianok. Selain itu, Jam Gadang juga berguna sebagai penuntun bagi masyarakat sekitar untuk mengetahui waktu. Hal yang unik pada Jam Gadang adalah angka IV yang tertulis IIII sesuatu yang tidak biasa di dalam penulisan angka romawi.


4. Lubang Jepang

Lubang jepang adalah salah satu objek wisata yang menarik selain jam gadang. Sekaligus sejarah dan saksi bisu atas pendudukan jepang di sumatera barat. Panjang lubang yang terdapat dilokasi ini lebih kurang 1400 meter, sedangkan panjang keseluruhan yang berada di bawah Kota Bukittinggi diperkirakan lebih kurang sekitar 5000 meter, dengan demikian yang terawat/terpelihara hanya 30 persen dari yang seharusnya.

Kegunaan utama dari lubang ini adalah sebagai basis pertahanan militer dari serangan sekutu. Karena kegunaannya itulah maka pembangunan lubang jepang ini dirahasiakan. Tidak ada yang tahu pasti kapan lubang ini mulai di bangun. Hanya dapat di perkirakan bahwa pembangunannya segera di lakukan setelah pendudukan jepang pada tahun 1942. Saat ini lubang ini merupakan salah satu tempat favorit wisatawan di bukittinggi.


5. Istano Basa Pagaruyung

Istana ini merupakan salah satu peninggalan sejarah yang wajib di kunjungi. istana ini terletak di kecamatan Tanjung emas, kota Batusangkar,kabupaten Tanah Datar , Komplek Istano Basa Pagaruyung yang mulai dibangun pada tanggal 27 Desember 1976 ini adalah nama tempat tinggal keluarga kerajaan Minangkabau yang sekaligus menjadi Pusat Kerajaan Minangkabau pada masanya, konstruksi bangunannya berbeda dengan rumah tempat tinggal rakyat.

Pada tahun 2007 Istana ini terbakar karena tersambar petir Istano Basa mengalami kebakaran hebat akibat petir yang menyambar di puncak istana. . Akibatnya, bangunan tiga tingkat ini hangus terbakar. Ikut terbakar juga sebagian dokumen, serta kain-kain hiasan. Diperkirakan hanya sekitar 15 persen barang-barang berharga yang selamat. Barang-barang yang lolos dari kebakaran tersebut sekarang disimpan di Balai Benda Purbakala Kabupaten Tanah Datar. Harta pusaka Kerajaan Pagaruyung sendiri disimpan di Istano Si Lindung Bulan, 2 kilometer dari Istano Basa.


6. Gedung Gedung di Sawahlunto

Sawahlunto merupakan salah satu kota di sumatera barat yang berjarak sekitar 90 km dari kota padang. Sawahlunto adalah surga bagi penikmat wisata sejarah. Adapun sejarah yang menjadi kebanggaan kota ini adalah kejayaan batu bara di masa silam. Belanda mendirikan kota ini pada 1888 dan menjadikannya salah satu pusat penambangan batu bara. Oleh karenanya, dibangun pula sarana dan prasarana transportasi yang cukup maju pada zamannya.

Demikian Tempat Wisata Bangunan Bersejarah dan Peninggalan Sejarah Provinsi Sumatera Barat