Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keunikan Gerak Tari Sekapur Sirih dan Gerakan Tarian Tradisional Daerah Jambi

Keunikan-Sejarah-Gerakan-Tari-Sekapur-Sirih-Tarian-Tradisional-Berasal-dari-Daerah-Jambi
Keunikan Gerak Tari Sekapur Sirih dan Gerakan Tarian Tradisional Daerah Jambi Keunikan-Sejarah-Gerakan-Tari-Sekapur-Sirih-Tarian-Tradisional-Berasal-dari-Daerah-Jambi

Tari Sekapur Sirih Jambi -  Tari Sekapur Sirih adalah salah satu tarian tradisional yang terkenal dari daerah Jambi dimana Tari Sekapur Sirih merupakan tarian selamat datang kepada tamu-tamu besar di Provinsi Jambi, Kepulauan Riau, dan Riau. Tarian ini juga terkenal di Malaysia sebagai tarian wajib kepada tamu besar.

Tarian Sekapur Sirih Tarian  terhitung model tarian penyambutan yang kebanyakan ditarikan oleh para penari wanita. Dengan mengenakan pakaian kebiasaan serta diiringi oleh alunan musik pengiring, mereka menari bersama dengan gerakannya yang lemah lembut, jari yang lentik dan membawakan cerano sebagai tanda persembahan.

Walaupun sebetulnya di Jambi masih tersedia lebih dari satu model tarian penyambutan lainnya, namun Tari Sekapur Sirih masih tetap jadi tarian utama karena nilai-nilai dan filosofi yang tersedia didalamnya.

Keagungan dalam gerak yang lembut dan halus menyatu dengan iringan musik serta syair yang ditujukan bagi para tamu. Menyambut dengan hati yang putih muka yang jernih menunjukkan keramahtamahan bagi tetamu yang dihormati.

Tari Sekapur Sirih Tarian  menggambarkan ungkapan rasa putih hati masyarakat dalam menyambut tamu.

Sekapur Sirih biasanya ditarikan oleh 9 orang penari perempuan, dan 3 orang penari laki-laki, 1 orang yang bertugas membawa payung dan 2 orang pengawal.

Propetri yang digunakan: cerano/wadah yang berisikan lembaran daun sirih, payung, keris. Pakaian: baju kurung /adat Jambi, iringan musik langgam melayu dengan alat musik yang terdiri dari : biola, gambus, akordion, rebana, gong dan gendang

Sejarah Tari Sekapur Sirih

Tari Sekapur Sirih pertama kali diciptakan oleh salah satu seniman yang cukup terkenal di daerah Jambi, bernama Firdaus Chatap. Kemudian tarian ini diperkenalkan kepada masyarakat luas tahun 1962. Karena pada sementara itu masih merupakan gerakan dasar, lebih dari satu seniman menjadi mengembangkan tarian ini.

Dengan mengkolaborasikan bersama dengan iringan musik dan lagu, agar membuatnya makin menarik dan makin terkenal dikalangan masyarakat. Tari Sekapur Sirih ini difungsikan sebagai tarian selamat berkunjung untuk menyongsong para tamu terhormat yang berkunjung ke sana.

Tarian Sekapur Sirih dimaknai sebagai sikap keterbukaan masyarakat dalam menyongsong para tamu yang berkunjung ke sana. Selain itu, Tari Sekapur Sirih terhitung dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan masyarakat dalam menyongsong para tamu tersebut.

Makna Tarian Sekapur Sirih

Tari ini diartikan dengan sikap keterbukaan masyarakat Jambi dalam menyambut orang-orang yang datang ke sana. Selain itu, lewat tarian ini dapat dilihat bahwa ada perasaan bahagia dan rasa syukur dalam setiap penyambutan yang ada.

Gerakan Tari Sekapur Sirih

Tari Sekapur Sirih kebanyakan ditampilkan oleh para penari wanita, namun tersedia terhitung yang mengimbuhkan penari pria sebagai penari pendukung. Untuk jumlah penari pada kebanyakan terdiri dari 9 penari wanita dan 3 penari pria. Para penari pria ini kebanyakan berperan sebagai pengawal dan pembawa payung. Sedangkan penari wanita berperan sebagai penari utamanya.

Gerakan dalam tarian ini oleh gerakan yang lemah lembut dari para penari. Gerakan tarian ini dibagi menjadi satu bagian, diantaranya gerakan melenggak-lenggok, sembah tinggi, merentang kepak, bersolek, dan gerakan berputar. Sedangkan untuk pola lantai yang dimainkan kebanyakan disesuaikan bersama dengan kebutuhan dan daerah pementasan.

Keunikan Tari Sekapur Sirih

Salah satu keunikan dalam tarian ini adalah proses penyambutannya yang dikemas dalam tarian. Di akhir tarian kebanyakan para penari dapat menyuguhkan cerano memuat sekapur sirih kepada tamu terhormat dan berharap mereka untuk mencicipinya. Hal ini dijalankan sebagai symbol atau bukti bahwa para tamu berikut menerima sambutan selamat berkunjung dari masyarakat.

Dalam pertunjukan Tari Sekapur Sirih kebanyakan diiringi oleh alunan musik tradisional layaknya gambus, rebana, biola, gendang, gong, serta kordeon. Musik tradisional ini dimainkan secara apik oleh para pengiring bersama dengan irama melayu yang khas, cocok  dengan lagu daerah yang dinyanyikan. Selain sebagai pengiring, alunan musik berikut kebanyakan jadi acuan untuk para penari dalam lakukan gerakan dan pilih pergantian geraknya.

Kostum Tari Sekapur Sirih

Kostum yang digunakan para penari dalam Tari Sekapur Sirih ini kebanyakan adalah pakaian tradisional. Busana berikut kebanyakan terdiri dari pakaian kurung dan kain songket khas Jambi. Pada bagian kepala penari kebanyakan mengfungsikan sanggul lipat pandan, sunting beringin, dan kembang goyang. Sedangkan untuk aksesories kebanyakan terdiri dari teratai, pending, gelang dan selendang yang digunakan untuk menari.

Demikian Keunikan Sejarah Gerakan Tari Sekapur Sirih Tarian Tradisional Berasal dari Daerah Jambi