Sejarah Batik dan Jenis macam-macam corak motif batik Indonesia
Sejarah Batik dan Jenis macam-macam corak motif batik Indonesia \
Sejarah Batik Indonesia - Indonesia kaya akan budaya dan sumber daya alam termasuk kreasi warisan dari nenek moyang bangsa indonesia terdahulu salah satunya kreasi batik indonesia hasil warisan atas kebudayaan warisan nenek moyang indonesia yang banyak di klaim milik negara lain, dan negara yang paling banyak mengklaim warisan kebudayaan yang berasal dari indonesia adalah malaysia bahkan mempatenkan batik sebagai kebudayaan mereka.
Batik berasal dari bahasa Jawa yang tersusun atas dua kata yaitu "amba" yang mempunyai arti 'menulis' dan kata "titik".Istilah batik ini merujuk kepada kain dengan corak bahan . Dalam membuat batik pada zaman dahulu corak yang di hasilkan pada umumnya adalah corak binatang dan tanaman.
Sejarah Batik Indonesia
Teknik batik sendiri telah diketahui lebih dari 1.000 tahun, kemungkinan berasal dari Mesir kuno atau Sumeria. Teknik batik meluas di beberapa negara di Afrika Barat seperti Nigeria, Kamerun, dan Mali, serta di Asia, seperti India, Sri Lanka, Bangladesh, Iran, Thailand, Malaysia dan Indonesia.
Hingga awal abad ke-20, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis. Batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I berakhir atau sekitar tahun 1920.
Batik di indonesia telah di kenal sejak zaman kerajaan majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan selanjutnya. Batik mulai meluas pada akhir abad ke XVIII atau awal abad ke XIX. pada zaman ini batik yang tercipta semuanya merupakan batik tulis sampai awal abad ke XX baru pada tahun 1920 seusai perang mulai muncul Batik Cap.
Pada Abad XVII batik ditulis oleh nenek moyang bangsa indonesia di atas Daun Lontar.dengan corak binatang dan tanaman kemudian seiring bergulirnya waktu,corak batik berganti menjadi corak beralih pada corak bermotif abstrak yang menyerupai awan ,relief candi,wayang beber dan sebagainya dang media yang di gunakan mulai menggunakan bahan kain putih hasil tenunan sendiri.
Dan mulai menggunakan warna yang terbuat dari tumbuh - tumbuhan yang terdapat pada kekayaan alam di indonesia. Tumbuh - tumbuhan yang sering digunakan antara lain pohon mengkudu, tinggi, soga dan nila, dengan menggunakan bahan soda dari soda abu dan garam yang digunakan dari tanah lumpur.
Bahan-bahan pewarna yang dipakai ketika membatik terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila. Bahan sodanya dibuat dari soda abu, sedangkan garamnya dibuat dari tanah lumpur.
Batik kemudian menjadi busana yang dikenakan oleh para tokoh, mulai dari masa sebelum kemerdekaan hingga sekarang. Di awal tahun 80-an, dalam diplomasi ke luar negeri, Presiden Soeharto mengatakan batik sebagai warisan nenek moyang Indonesia, terutama masyarakat Jawa yang hingga kini dikenakan oleh berbagai kalangan dan usia.
Dengan pengakuan UNESCO dan ditetapkannya Hari Batik Nasional pada 2 Oktober semakin menempatkan batik tak hanya budaya Indonesia, tapi jati diri dan indentitas bangsa.
Jenis Batik yang Berkembang di Indonesia
Corak dan motif batik Indonesia sendiri sangat banyak, ada yang merupakan motif asli dari nenek moyang bangsa kita dan ada juga yang merupakan akulturasi dengan bangsa lain.
1. Batik Kraton
Batik Kraton awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Parang Barong, Parang Rusak termasuk Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.
2. Batik Sudagaran
Motif larangan dari kalangan keraton merangsang seniman dari kaum saudagar untuk menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.
3. Batik Petani
Batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.
4. Batik Belanda
Warga keturunan Belanda banyak yang tertarik dengan batik Indonesia. Mereka membuat motif sendiri yang disukai bangsa Eropa. Motifnya berupa bunga-bunga Eropa, seperti tulip dan motif tokoh-tokoh cerita dongeng terkenal di sana.
5. Batik Cina/Pecinan
Batik Cina merupakan akulturasi budaya antara perantau dari Cina dengan budaya lokal Indonesia. Ciri khas batik ini warnanya variatif dan cerah, dalam satu kain menampilkan banyak warna. Motifnya banyak mengandung unsur budaya Cina seperti motif burung hong (merak) dan naga. Pola batiknya lebih rumit dan halus.
6. Batik Jawa Hokokai
Pada masa penjajahan Jepang di pesisir Utara Jawa lahir ragam batik tulis yang disebut batik Hokokai. Motif dominan adalah bunga seperti bunga sakura dan krisan. Hampir semua batik Jawa Hokokai memakai latar belakang (isen-isen) yang sangat detail seperti motif parang dan kawung di bagian tengah dan tepiannya masih diisi lagi, misalnya motif bunga padi.
Demikian Sejarah Batik dan Jenis macam-macam corak motif batik Indonesia , semoga informasi seputar Sejarah Batik Indonesia ini bermanfaat, jangan lupa share di google plus dan berkomentar