Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Macam-macam Jenis Alat Musik Tradisional Betawi Daerah DKI Jakarta

Macam-macam-Jenis-Alat-Musik-Tradisional-Betawi-Daerah-DKI-Jakarta
Macam-macam Jenis Alat Musik Tradisional Betawi Daerah DKI Jakarta  Macam-macam-Jenis-Alat-Musik-Tradisional-Betawi-Daerah-DKI-Jakarta

Alat Musik Tradisional Betawi Daerah DKI Jakarta - Suku Betawi Daerah DKI Jakarta adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang penduduknya umumnya bertempat tinggal di Jakarta Namun DKI jakarta penduduknya menjadi majemuk karena arus urbanisasi ke pusat ibukota semakin padat.

Dalam bidang kesenian, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tionghoa, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, orkes Samrah berasal dari Melayu, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab, dan Tanjidor yang latar belakang Belanda.

Saat ini Suku Betawi terkenal dengan seni Lenong, Gambang Kromong, Rebana Tanjidor dan Keroncong.

Alat Musik Tradisional Provinsi Jakarta meliputi: Bonang, Gambang, Gendang / Kendang , Gender, Gong, Kecrek (Pan), Kemong, Kempul, Kong'ahyan / Kong An Yan, Tehyan, Sukong / Shu Kong, Kromong (Bonang), Ningnong, Rebab.

Berikut adalah penjelasan Macam-macam Jenis Alat Musik Tradisional Betawi Daerah DKI Jakarta

Gambang

Gambang adalah alat musik tradisional yang terdiri dari 18 bilah bambu yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini digunakan dalam kesenian gambang kromong Betawi. Bilahan gambang yang berjumlah 18 buah, biasa terbuat dari kayu suangking, huru batu, manggarawan atau kayu jenis lain yang empuk bunyinya bila dipukul.

Gendang / Kendang

Kendang adalah alat musik pukul yang terbuat dari kayu nangka, kelapa atau cempedak. Kulit kerbau sering digunakan untuk bam (permukaan bagian yang memancarkan ketukan bernada rendah) sedangkan kulit kambing digunakan untuk chang (permukaan luar yang memancarkan ketukan bernada tinggi). Pada tali kulit yang berbentuk "Y" atau tali rotan, yang dapat dikencangkan atau dikendurkan untuk mengubah nada dasar. Semakin kencang tarikan kulitnya, maka semakin tinggi pula suara yang dihasilkannya. Cara memainkannya adlah dengan memukul permukaan kulit dengan telapak tangan.

Gender

Gender adalah alat musik pukul logam (metalofon) yang menjadi bagian dari perangkat gamelan Jawa dan Bali. Alat ini memiliki 10 sampai 14 bilah logam (kuningan) bernada yang digantungkan pada berkas, di atas resonator dari bambu atau seng, dan diketuk dengan pemukul berbetuk bundaran berbilah dari kayu (Bali) atau kayu berlapis kain (Jawa). Nadanya berbeda-beda, tergantung tangga nada yang dipakai. Pada gamelan Jawa yang lengkap terdapat tiga gender: slendro, pelog pathet nem dan lima, dan pelog pathet barang.

Bentuk gender menyerupai gangsa pada gamelan Bali dan slenthem pada gamelan Jawa. Alat musik Gender biasa digunakan bersama alat musik lainnya pada pagelaran tari topeng Betawi.

Gong

Gong merupakan sebuah alat musik pukul, instrumen (waditra) yang terbuat dari perunggu atau logam lain, berbentuk bundar dan besar seperti kuali. Sebagai waditra berpenclon yang sangat besar, gong mempunyai garis tengah 69 cm s/d 105 cm. Di atas mistranya diberi variasi ular naga yang dibuat dari kayu. Dalam kesenian Betawi instrumen gong juga tergabung dalam Gambang Rancag, mengiringi tari Topeng Gong, dan sebagainya. Dipukul dengan alat pemukul yang empuk bunyinya sangat rendah dan bergelombang suara, digantung dengan mempergunakan tali (digayor). Waditra tersebut berfungsi sebagai tanda akhir kalimat lagu atau sebagai tanda pada bentuk-bentuk gending.


Kecrek

Kecrek adalah alat musik perkusi yang digunakan dalam seni perdalangan. Kecrek berfungsi sebagai alat pemberi isyarat segala macam bentuk aba-aba iringan maupun gerakan atau sikap wayang. Kecrek dapat juga berfungsi sebagai penghias irama lagu. Jika dimainkan alat ini akan mengeluarkan suara crek crek crek.

Kecrek alat musik dalam teater Topeng Betawi terbuat dari lempengan besi yang disusun di atas balok kayu dan dipukul dengan dua tongkat kayu kecil.


Kemong

Kemong adalah alat musik yang berasal dari gamelan Jawa atau Sunda yang berbentuk semacam gong kecil, merupakan salah satu bagian dari Gambang Kromong.

Kempul

Kempul merupakan salah satu perangkat gamelan yang ditabuh, biasanya digantung menjadi satu perangkat dengan Gong.  Kempul memiliki bentuk mirip dengan gong tetapi lebih kecil. Kempul menandai aksen-aksen penting dalam kalimat lagu/gendhing. Dalam hubungannya dengan lagu/gendhing, kempul bisa memainkan nada yang sama dengan nada balungan; kadang-kadang kempul mendahului nada balungan berikutnya. Kempul menghasilkan suara yang lebih tinggi daripada Gong, sedangkan yang lebih kecil akan menghasilkan suara yang lebih tinggi lagi.

Kromong (Bonang)

Kromong biasanya dibuat dari perunggu atau besi, berjumlah 10 buah (sepuluh pencon). Kromong merupakan alat musik pukul dari gamelan Jawa atau Sunda terdiri dari 10 buah sumber suara yang berbentuk seperti mangkok. Kromong merupakan alat musik dan salah satu bagian dari orkes Gambang Kromong. Alat musik yang dalam istilah gamelan dinamakan bonang. Merupakan dua deret belanga sejumlah 10 buah, dengan setiap deret berisi lima slendro sebagaimana dalam gamelan, melainkan laras Pentatonik seperti tata nada "Tsi Ceh" Cina. Belanga-belanga tersebut terbuat dari perunggu, memakai pencu dan dimainkan oleh seorang penabuh dengan mempergunakan dua potong kayu penabuhnya.

Ning nong

Ning nong adalah alat musik pukul yang terdiri dari dua buah piringan logam berpencu, bergaris tengah k.1. 10 cm, ditempatkan pada bingkai kayu bertangkati satu, berfungsi sebagai instrument pengatur irama. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tongkat besi kecil

Cara menabuh ningnong ini mirip dengan kemanak pada gamelan jawa. Hanya bedanya, pada kemanak dikenal dengan teknik “pitet” (tangkep) sedangkan pada ningnong tidak menggunakan teknik “pitet”.

Rebab

Rebab adalah jenis alat musik senar yang dinamakan demikian paling lambat dari abad ke-8 dan menyebar melalui jalur-jalur perdagangan Islam yang lebih banyak dari Afrika Utara, Timur Tengah, bagian dari Eropa, dan Timur Jauh. Beberapa varietas sering memiliki tangkai di bagian bawah agar rebab dapat bertumpu di tanah, dan dengan demikian disebut rebab tangkai di daerah tertentu, namun terdapat versi yang dipetik seperti kabuli rebab (kadang-kadang disebut sebagai robab atau rubab).

Ukuran rebab biasanya kecil, badannya bulat, bagian depan yang tercakup dalam suatu membran seperti perkamen atau kulit domba dan memiliki leher panjang terpasang. Ada leher tipis panjang dengan pegbox pada akhir dan ada satu, dua atau tiga senar. Tidak ada papan nada. Alat musik ini dibuat tegak, baik bertumpu di pangkuan atau di lantai. Busurnya biasanya lebih melengkung daripada biola.

Rebab merupakan instrumen gesek, di masyarakat Betawi dikenal dengan "rebab cina", yang berukuran paling besar dinamakan Su Kong, sesuai dengan laras dawai-dawainya, yang meniru nada su dan nada kong. Rebab dengan ukuran menengah disebut Hoo Siang (Tehyan), karena dawai-dawainya dilaras menurut nada hoo dan nada siang. Rebab yang paling kecil dinamakan Kong a hian, sesuai dengan larasnya meniru bunyi nada-nada Cina. Rebab yang punya ukuran sedikit lebih besar dari kong a hian, ialah yang bernama tee hian, yang larasnya serupa dengan laras kong a hian

Demikian Macam-macam Jenis Alat Musik Tradisional Betawi Daerah DKI Jakarta