Wisata Kebun Sayuran Natural Farm House Lembang Bandung

Wisata Kebun Sayuran Natural Farm House Lembang Bandung - Bandung memang dikenal sebagai kota kembang. Namun, bukan karena julukan itu kalau wieke lorenz lantas menyediakan masakan berbasis bunga. semua itu ada wisata kebun sayuran di natural farmhouse lembang bandung. Itulah hasil sampingan dari suatu keinginan untuk ikut memelihara alam.

Saat mengunjungi tempat wisata kebun sayuran di natural farmhouse lembang bandung , sepasang suami istri sedang bercakap-cakap dengan seorang wanita berambut panjang.

Dari obrolan tersebut tahulah bahwa pasangan itu sedang memsan makan siang untuk disantap deesokan harinya di tempat ini. Yang tidak biasa, mereka memesan salad bunga! Tidak hanya itu, pada saat berkunjung, mereka juga disuguhi yoghurt yang di atasnya juga terdapat bunga.

Hal tersebut bisa anda dapatkan di perkebuanan terpadu milik wieke lorenz. Anda jangan lantas berpikiran tempat itu adalah sebuah restoran karena sajian itu hanya merupakan bagian dari konsep pertanian terpadu ala wieke.

Kebun sayuran yang disebutnya sebagai natural farm house adalah kebun alami.”bagi saya intinya adalah keep the nature, menjaga alam,” tutur perempuan asal purwokerto ini.

Belum bebas pestisida

Perempuan yang pernah mengenyam pendidikan perhotelan di bali ini menerangkan, kebunnya memang tidak disentuh oleh pupuk kimiawi ataupun pestisida. Meski begitu, ia menolak bila disebut kebunnya hanya berisi tanaman organik. Sebab ia tidak mampu menjamin tanamannya bebas dari pestisida yang disemprotkan oleh pemilik pemilik kebun di sebelahnya.

“Saya tidak bisa mengatakan hasil kebun saya adalah tanaman organik karena lahan di sebelah kiri dan kanan saya masih menggunakan pestisida”ucapnya.meski tidak dalam jumlah cukup besar, paling tidak ada pertisidayang mampir ke lahan seluas 5.000 meter persegi itu.

Perkebunan yang sudah dimulai sejak tahun 1993 ini memang sudah diidam-idamkannya sejak dulu. Bersama suaminya, christoph lorenz, sarjana pertanian jurusan tanaman pangan lulusan universitas bomm, wieke mewujudkan keinginannya itu. Lembang dipilih karena menurutnya, banyak orang mengatakan daerah tersebut bagus untuk bercocok tanam.

Setelah tanahnya didiamkan selam beberapa waktu, mulailah wieke menanami lahannya tersebut. Tanaman yang banyak ditanam saat ini adalah selada. Jenisnya pun bermacam-macam, ada australian yellow, american brown, batavia, romana dan juga lolo rossa.

Namun, petak-petak lahan yang ada tidak semuanya ditanami selada. Ada juga tanaman obat maupun bumbu serta tanaman pagar seperti stroberi atau teh. Ada pula tanaman untuk pakan ternak.

Tumpang sari

Yang membuat unik, tanaman tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan berbagi lahan pula dengan tanaman lain atau istilahnya tumpang sari. Ada makna yang terkandung dalam tumpang sari tersebut.”dalam hidup kita tidak boleh serakah, tetapi harus berbagi”,tutur wieke filosofis.

Rasa berbagi ini juga diungkapkan lewat caranya dalam menolak hama.perempuan dua anak ini tidak mau menggunakan pestisida untuk membasmi hama. Baginya, hama juga makhluk hidup.”tuhan menciptakan sesuatu itu pasti ada kegunaannya.”

Oleh karena itu, di lahannya ia menanam tumbuhan yang berfungsi mengusir hama.misalnya, di petak selada ditanam daun bawang. Tujuannya, agar kutu loncat tidak jadi merusak selada, tetapi malah lari ke daun bawang. Begitu juga denga bunga warna kuning yang berada di sekeliling petak lahan, ya ng berguna untuk mengusir kupu-kupu. Kalau ada bunga berwarna, kupu-kupu akan senang hinggap di sana. Jadi, kalau mau bertelur dan jadi ulat ya silahkan saja di bunga itu.

Bukan hanya tanaman yang bisa mengusir hama, hewan ternaknya pun bisa, misalnya ayam mutiara. Dikatakan wieke, pada jam-jam tertentu ayam tersebut akan dikeluarkan untuk mencari ulat pada tanamannya. Dilahan tersebut, selain digunakan untuk tanaman, wieke juga memberikan ruang untuk ternak, mulai dari ayam berbagai jenis, kambing, bebek, sampai marmut.

Demikian wisata kebun sayuran di natural farmhouse lembang bandung