Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Destinasi pesona tempat wisata budaya suku baduy yang indah di banten

pesona-tempat-wisata-budaya-suku-baduy-yang-indah-di-banten
Destinasi pesona tempat wisata budaya suku baduy yang indah di banten pesona tempat wisata budaya suku baduy yang indah di banten

Destinasi pesona tempat wisata budaya suku baduy yang indah di banten - Berlibur didaerah baduy memberikan nuansa lain. Daerah ini terletak dilereng pegungungan kendeng, kecamatan leuwidamar, kabupaten lebak, sekitar 75 km arah selatan kota rangkasbitung, jawa barat.

Sejuknya udara dan hijaunya pemandangan dapat membuat anda untuk segera menikmati perjalanan ini.
Begitu memasuki desa cibolegar, tempat pemberhentian terakhir bagi kendaraan bermotor, anda akan disambut oleh patung keluarga pak tani. setelah itu perjalanan sesungguhnya segera dimulai.

Dengan melintasi jalan setapak, jangan berpikiran anda akan menjumpai ojek ataupun alat transportasi hilir mudik.Satu-satunya sarana transportasi untuk menuju desa cicakal ataupun desa gajeboh, yang masih merupakan wilayah baduy luar, hanya kaki-kaki anda sendiri.

Namun jangan lantas nyali anda menjadi ciut justru sambil berjalan kaki, anda bisa menikmati pemandangan yang sangat menyejukkan mata hati. Sepanjang perjalanan, anda bisa mendengar kicauan burung dan lantunan seruling alam dari pohon bambu yang tertiup angin. Untuk mencapai baduy luar, anda harus naik turun bukit. Desa pertama yang akan anda temui adalah gajeboh.

Kalau sedang beruntung, saat melewati desa ini anda akan menjumpai beberapa wanita yang sedang menenun kain. Kain yang dibuat biasanya berwarna biru, ciri khas orang-orang baduy.

Jembatan gantung bambu

Perjalanan dilanjutkan dengan menyebrangi sungai ciujung, sungai terlebar di wilayah baduy. Satu-satunya sarana untuk melewati sungai itu adalah jembatan sederhana, terbuat dari sambungan bambu yang diikat satu sama lain tanpa menggunakan satu buah paku pun.

Namun, kita tidak boleh menganggap remeh jembatan ini. Kekuatannya cukup meyakinkan, walau selalu sedikit bergoyang setiap kaki kita melangkah.

Begitu anda memasuki perkampungan cicakal, yang terlihat kemudian adalah jajaran rumah-rumah yang bentuknya sangat seragam.beratap ijuk dan berdinding bambu.

Model rumah di sini semua sama. Ketentuannya memang seperti itu. Meski begitu, jangan ragukan keandalan rumah terebut.

Rumah ini kuat sampai 25 tahun, hanya atapnya perlu diperbaiki setiap lima tahun sekali. Rumah panggung ini pula yang bisa dijadikan tempat penginapan bagi para wisatawan. Umumnya wisatawan yang datang sudah tahu rumah siapa yang akan diinapinya.

Jangan memotret 

Meski sering dikunjungi oleh wisatawan domestik ataupun luar negeri, kaum baduy dalam teguh memegang tradisi leluhurnya.mereka menabukan masuknya teknologi.

Di sana anda tidak akan menjumpai radio, televisi, apalagi parabola.memang ada beberapa aturan yang berbeda antara baduy luar dan baduy dalam. Itu baru salah satunya. Yang lainnya, di wilayah  baduy luar, anda masih bisa memotret sesuka hati.

Tetapi, begitu masuk perbatasan baduy dalam, jangan harap anda bisa memotret ataupun mengambil sesuatu yang bukan milik anda, meski itu dilakukan tanpa ada orang lain yang tahu.

Kalau di langgar, bisa-bisa ada kejadian buruk yang akan menimpa anda.boleh percaya, boleh tidak.pernah ada seorang pendaki gunung mengambil sebuah batu yang bagus bentuknya dari wilayah baduy dalam.

Toh hanya sebuah batu, begitu pikirnya apa yang terjadi? Ketika ia menginjakkan kaki di muka rumahnya dijakarta, sudah ada seorang baduy dalam yang meminta kembali batu yang diambilnya tersebut.

Satu hal yang juga menjadi kesadaran seluruh warga baduy adalah kecintaan mereka pada alam. Mereka sama sekali tidak mau menganggu , apalagi merusak alam.

Kesadaran itu terus mereka pelihara semata-mata untuk menjaga keseimbangannya jadi, kalau anda hendak ke sana, jangan lupa untuk selalu patuh pada aturan-aturan mereka. Seperti kata pepatah, di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung.